Minggu, 30 November 2008

e-Commerce

Kata Pengantar

Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah selesainya tugas ini secara baik dan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menjelaskan bahwa teknologi sangatlah penting dan kemajuan teknologi harus diikuti sesuai dengan perkembangannya. Teknologi banyak membantu kita dalam segala hal, membuat semuanya menjadi mudah dan simple.

Pada kesempatan ini juga, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Sugiyanto karena beliau telah membantu dalam rancangan pembuatan tugas ini dan kepada rekan yang membantu saya dalam pembuatannya.

Semoga pembaca dapat mengambil kegunaan dari tugas yang saya buat ini. Bila ada kesalahan dalam pembuatan dan penulisannya, penulis memohon maaf.


Hormat saya,


Penulis



Daftar Isi

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan 3
1.2. Latar Belakang Masalah 3

BAB II ISI

2.1. Electronic Commerce 4
2.2. Pelayanan-Pelayanan B2C 7
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jenis Pelayanan B2C 7
2.4. Hambatan/Kendala dalam Penerapan e-Commerce 8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan dan Saran 9

Daftar Pustaka 10







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Usaha yang menggunakan internet merupakan suatu usaha yang sangat unik, karena hanya dengan satumedia, perusahaan dapat melakukan usaha/bisnis baik dengan sesama perusahaan (business tobusiness/B2B) atau langsung berbisnis dengan konsumennya (business to customer/B2C). Mereka dapat melakukan promosi produk, melakukan tanya jawab antara produsen dan konsumen yangdilakukan secara aktif.Usaha dalam hal ini lebih disorot pada bagian pembelian dan penjualan produk secara online. Melaluiinternet sebagai media elektronik koneksi para konsumen juga dapat mengetahui layanan– layanan lainyang dapat diperoleh dari sebuah perusahaan. Dan tentunya adanya teknologi yang semakin meningkatmembuat para konsumen merasa setiap saat berada dalam situasi “pasar” yang dapat memenuhi segalakebutuhan hanya dengan sebuah perangkat komputer den layanan internet yang mendukung.

1.2 Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan makin dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari terasa ketat dan keras. Akhir-akhir ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan mendominasi seluruh kegiatan di atas permukaan bumi di masa kini dan masa datang dan secara umum akan berubah menjadi alat untuk persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini pun akan membawa dampak yang sangat besar bagi setiap perusahaan. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin tajam. Globalisasi ekonomi juga membuat perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak, dan pervasif. Sehingga perusahaan harus memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Penggunaan internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar. Sejak ditemukannya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis. Motif serta manfaat e-commerce dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu factor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce. Selama ini, sistem penjualan dari pelanggan yang digunakan oleh perusahaan hanya bersifat secara tertulis dan manual, yang tidak jarang cenderung menyesatkan. Dengan adanya layanan jasa berupa e-commerce yang dapat secara cepat dapat dinikmati oleh pelanggan maupun perusahaan sendiri maka segala layanan yang diinginkan oleh para pelanggan dapat segera ditindak lanjuti dengan secepat mungkin, sehingga perusahaan tersebut akan mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan tercepat bagi para pelanggan. Selama ini juga pelanggan yang ingin membeli suatu produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal itu sangatlah tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan kesibukan yang sangat padat sekali. Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce) ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaanperusahaan yang menerapkan layanan e-commerce. Penggunaan e-commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survey awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji tentang motif serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan ecommerce dalam kepentingan bisnis. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang motif perusahaan dalam menggunakan e-commerce. Temuan ini sangat penting terutama dalam upaya memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa perusahaan sebagai obyek penelitian, yang merupakan perusahaan yang sudah menggunakan layanan e-commerce yang targetnya langsung kepada konsumen dimana perusahaan yang peneliti teliti tersebar di kota kota besar di Indonesia. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: Motif – motif apa sajakah yang mendorong perusahaan menggunakan e-commerce dalam kepentingan bisnis dan Manfaat – manfaat apa sajakah yang telah diperoleh jika perusahaan telah menerapkan e-commerce dalam kepentingan bisnis mereka.



BAB II
ISI

2.1 Electronic Commerce

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003). Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman indormasi,
produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat
transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
5. Non Business e-Commerce
6. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto (2003) adalah :
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan management tipe “pull”.
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7. Akses informasi lebih cepat
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) ecommerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman.
6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial. Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen ecommerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa ecommerce.
Penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :
1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industry perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan\ teknologi lama.
3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.

2.2 PELAYANAN – PELAYANAN B2C
Layanan–layanan yang diberikan oleh B2C antara lain:(a) Memuat contoh produk yang dijual beserta informasi– informasinya.(b) Transaksi pemesanan barang.(c) Transaksi pembayaran barang.(d) Transaksi pengiriman barang(e) Memuat berita – berita terbaru tentang berbagai produk.(f) Menginformasikan lokasi penjualan dan layanan.(g) Memberikan layanan service secara lengkap.Secara garis besar type-type pelayanan B2C terbagi 3 yaitu: Auction Stores, Online Stores, OnlineServices.Auction storesDimana layanan ini sebagai tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnyauntuk: mengiklankan produk perusahaan, cara pembayaran dsb. Sehingga dapat kita ketahui jikamenggunakan pelayanan ini kita dapat memaksimalkan keuntungan yang ingin kita capai karena penawaran yang sangat banyak dari berbagai negara. Contohnya www.ebay.com.Online StoresLayanan ini merupakan tempat untuk menjual/membeli barang secara digital dengan memilih,memesan barang dengan menggunakan internet tanpa harus bertatap muka secara langsung denganpenjual maupun barang yang ingin dibeli. Contoh: www.amazon.com.Online services Layanan ini merupakan tempat untuk meminta informasi atau servis lain dari perusahaan dengan cepatdan mudah atau dapat melakukan proses jual beli jasa, misalnya saja tiket perjalanan, jasa servis danlain-lain. Contoh: www.travelocity.com

2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JENIS LAYANAN B2C
Kelebihan dan kekurangan layanan B2C Auction ModelKeuntungan dari Internet auction antara lain:
1. Convinience, orang dapat tetap tinggal di rumah atau kantor dan tetap berpartisipasi dalamperdagangan dalam melakukan tawar menawar.
2. Flexibility, dengan layanan ini dapat mensinkronisasi tawar menawar antara penawar danpelanggan bukan hanya untuk waktu saat itu saja tetapi dapat mengetahui proses beberapawaktu yang lampau.
3. Increased Reach, layanan internet auction ini dapat memperluas daerah jangkauan sehinggatentunya mampu meningkatkan keuntungan.
Selain itu, fungsi dan Keuntungan Jenis Layanan B2C sangat membantu kita dalam melakukan transaksi dan menghadapi perkembangan teknologi.Adapun fungsi dan keuntungan menggunakan B2C antara lain:
1. Terbuka untuk umum, masyarakat yang ingin menggunakan layanan ini dapat bergabung tanpa adanya persyaratan tertentu.
2. Service bersifat umum, semua yang dibutuhkan secara umum dapat diperoleh pada layanan ini. 3. Service berdasarkan permohonan, pelayanan yang diberikan sesuai permintaan konsumensehingga kepuasan konsumen menjadi target utama pemenuhan.
3. Efisien dalam hal waktu dan biaya, dengan layanan ini kita dapat mejelajah ke segala penjurudan dapat memesan keinginan barang yang dibutuhkan.
2.4 Hambatan/Kendala dalam penerapan e-commerce

Pada hasil penelitian ini penjelasan dalam bentuk tabulasi tersebut tidak berjumlah 27 perusahaan dikarenkan setiap perusahaan mempunyai jawaban lebih dari satu. Segala sesuatu yang baru akan dijalankan pasti mempunyai suatu hambatan ataupun kendala demikian juga perusahaan yang melakukan penerapan e-commerce mempunyai beberapa hambatan dimana hambatan yang terbesar terletak pada sumber daya yang ada dimana sumber daya yang ada kurang mampu untuk bersaing dalam dunia teknologi dengan presentase sebesar 45% kemudian hambatan yang kedua adalah masalah perijinan dengan presentase sebesar 24% dimana masalah perijinan ini menurut beberapa perusahaan disebabkan masalah birokrasi perijinan dari lingkungan sekitar yang sangat sulit, sedangkan yang ketiga adalah informasi mengenai e-commerce sebanyak 19% dan berikutnya mengenai ISP sebesar 10% dimana masalah ISP disini masih belum memadai.











BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
B2C merupakan jenis E-comerce yang berisi transaksi antara perusahaan dengan konsumen. Denganmenggunakan layanan ini kita dapat melakukan berbagai hal dengan cara yang singkat dan praktis.Misalnya melakukan pemilihan barang, pemesanan barang, meminta iinformasi–informasi, melakukan pembayaran, meminta layanan–layanan perusahaan dan masih banyak lainnya.Dengan menggunakan layanan B2C konsumen dan perusahaan mendapat banyak keuntungan. Bagiperusahaan dapat memperkecil biaya untuk iklan ataupun proses jual beli, memperluas pasar, danmengefisiensikan waktu. Sedangkan bagi konsumen dapat memilih berbagai macam barang yangdibutuhkan dengan cara yang praktis dengan menggunakan satu media saja. Selain itu konsumen dapatmenyingkat waktu, dan menghemat biaya dalam memenuhi kebutuhannya.Maka disarankan bagi perusahaan–perusahaan di Indonesia untuk menggunakan layanan internet B2C,sebagai suatu inovasi terbaru untuk bertransaksi dan mengikuti perkembangan teknologi yang sudahberkembang. Dan untuk para konsumen, dapat selalu mengakses layanan ini karena selalu up to datedalam menawarkan berbagai macam kebutuhan.















DAFTAR PUSTAKA

-Daniel, E and Hugh Wilson, 2002, Adoption Intentions and Benefits Realised : A study
of e – commerce in UK SMEs, Journal Of Small Business and Enterprise
Development, Vol 9, No. 4.pp 331-348

-Daniel, E.M and Storey, C, 1997, On – Line banking strategic and management
challenges, Long Range Planning, Vol. 30, no.6,pp. 890-898

-Djarwanto dan Pangestu S, Metode Penelitian ;108

-Drew, S, 2003, Strategic uses of e-commerce by SMEs in the east of England, European
Management Journal, Vol. 21, pp. 79-88

-Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet, Harvard Business Review, March
– april, pp. 126-134

-Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK
SMEs, Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28

-Hofman, D.L and Novak, 1995, How to acquire Customers on the Web, Harvard
Business Review, May – June, pp.179 – 188

-Imam, Ghozali, 2001, Aplikasi Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro

-M. Rizal Palil, 2004, The Effect of E-Commerce on Malaysian Tax System, Vol 6 no 1,
puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005

-M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi
Yogyakarta

-Michael, E. Porter, 2001, Strategy and the Internet, Harvard Business Review, March,
pp. 63-78

-Mulyadi, 2002, Auditing, Salemba Empat, Cetakan ke-1 Jakarta

-Nur Inriantoro dan Bambang S, 2002, Sample dan Populasi : 115

-Oviliani Yenty Yuliana, 2000, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis, Vol 2 no
1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005

-Poon, S and Swatman,P.M.C, 1999, An Exploratory Study of Small Business Internet
Commerce Issues, Information and Management, Vol 35, pp.9-18


-Sariyun Naja Anwar, 1998, Internet dan Peranannya dalam Dunia Perbankan, Gema
Stikubank, Januari

-Setyarini Santosa, 2002, E-Commerce Tantangan Kompetensi Akuntan dalam
menghadapi Isu Internal Kontrol, Vol 4 no 1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal
10 Oktober 2005

-W.J.S., 1985, Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia PW Balai Pustaka
Edisi ke VIII

Sabtu, 29 November 2008

perlindungan konsumen e-comerence

Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave (1980) telah memprediksikan bahwa
di era milenium ketiga, teknologi akan memegang peranan yang signifikan dalam
kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern ini akan
mengimplikasikan berbagai perubahan dalam kinerja manusia.
Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconection
networking) yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Aplikasi internet saat ini
telah memasuki berbagai segmen aktivitas manusia, baik dalam sektor politik, sosial,
budaya, maupun ekonomi dan bisnis.
Dalam bidang perdagangan, internet mulai banyak dimanfaatkan sebagai media
aktivitas bisnis terutama karena kontribusinya terhadap efisiensi. Aktivitas
perdagangan melalui media internet ini populer disebut dengan electronic commerce
(e-commerce). E-commerce tersebut terbagi atas dua segmen yaitu business to
business e-commerce (perdagangan antar pelaku usaha) dan business to consumer ecommerce
(perdagangan antar pelaku usaha dengan konsumen).
Di Indonesia, fenomena e-commerce ini sudah dikenal sejak tahun 1996 dengan
munculmya situs http:// http://www.sanur.com/ sebagai toko buku on-line pertama.
Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 tersebut mulai
bermunculan berbagai situs yang melakukan e-commerce. Sepanjang tahun 1997-
1998 eksistensi e-commerce di Indonesia sedikit terabaikan karena krisis ekonomi
namun di tahun 1999 hingga saat ini kembali menjadi fenomena yang menarik
perhatian meski tetap terbatas pada minoritas masyarakat Indonesia yang mengenal
teknologi.
Salah seorang pakar internet Indonesia, Budi Raharjo, menilai bahwa Indonesia
memiliki potensi dan prospek yang cukup menjanjikan untuk pengembangan ecommerce.
Berbagai kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-commerce ini
seperti keterbatasan infrastruktur, ketiadaan undang-undang , jaminan keamanan
transaksi dan terutama sumber daya manusia bisa diupayakan sekaligus dengan
upaya pengembangan pranata e-commerce itu (Info Komputer edisi Oktober 1999:
7).
Bagaimanapun, kompetensi teknologi dan manfaat yang diperoleh memang seringkali
harus melalui proses yang cukup panjang. Namun mengabaikan pengembangan
kemampuan teknologi akan menimbulkan ekses negatif di masa depan. Keterbukaan
dan sifat proaktif serta antisipatif merupakan alternatif yang dapat dipilih dalam
menghadapi dinamika perkembangan teknologi. Learning by doing adalah alternatif
terbaik untuk menghadapi fenomena e-commerce karena mau tak mau Indonesia